Belajar Meminjam Buku di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah

cara meminjam buku di perpustakaan provinsi jawa tengah

Assalammualaikum, Sohib Parents!

Seharusnya postingan ini diterbitkan semalam, berhubung bunda ketiduran sejak jam sembilan malam akhirnya ditunda sampai pagi ini. Btw, ikut berduka cita untuk teman-teman yang terkena musibah banjir bandang di Dinar Indah, Rowosari, Penggaron dan titik lainnya. Semoga Allah memberikan keselamatan dan kesabaran dalam melewati ujian ini ya. 

Jadi salah satu alasan mengapa bunda akhirnya nggak fokus untuk menerbitkan postingan ini, salah satunya ya karena berita banjir tersebut. Qodarullah ada satu keluarga temen kak Ifa dan satu temen blogger yang terdampak bencana tersebut.

Alhasil kami fokus mengecek lokasi dan memantau kabar terkini. Sampai akhirnya semua sudah terevakuasi di tempat yang aman, baru bisa tenang.

Ngobrolin soal banjir, 6 Januari 2023 lalu memang hujan cukup deras. Bunda dan anak-anak pun sempat kehujanan di jalan. 

Kemarin siang kami sudah janjian dengan Sahla dan Aliya bersama Ibu Yeyet untuk bertemu di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Awalnya mereka mau berangkat naik BRT ba'da dhuhur. 

Untungnya bunda sudah mengecek jadwal lebih dahulu via Google. Ternyata Perpustakaan Provinsi Jateng hanya buka sampai pukul 13.30 setiap hari Jum'at. 

Akhirnya Ibu Yeyet nggak jadi naik BRT. Untuk pertama kalinya Ibu Yeyet naik motor bertiga bersama Sahla dan Aliya dengan jarak jauh, hehe.

Kalau bunda sendiri sudah bilang ke anak-anak untuk naik motor saja sejak awal. Kami sudah pernah merasakan naik BRT dan merasa nggak sabar menanti busnya datang, hihi.

Jadi setiap ditanya, "Mau naik BRT lagi?" Anak-anak menjawab, "Nggak mau. Motoran aja." Bunda pun lebih memilih capek mengendarai motor dan menopang Affan yang ketiduran, daripada harus menunggu bus lama. Apalagi kalau nantinya bus penuh, duh... makin berlipat-lipat.

Seenggaknya anak-anak sudah pernah lah merasakan naik BRT, hehe.

Back to the topic tentang belajar meminjam buku di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Sebenarnya anak-anak sudah pernah beberapa kali bunda ajak ke sini. Kak Ifa sih ingat, tapi ternyata dik Affan lupa.

Ya, iya sih. Terakhir ke sini sebelum pandemi. Artinya tiga tahunan lalu. Berarti Affan masih berumur tiga tahun dong. 

Hanya saja dulu biasanya kami ke Perwil (Perpustakaan Wilayah), begitu kami biasa menyebutnya, hanya untuk main di playground yang terletak di lantai 1. Playground yang ada di Perpustakaan tersebut sangat bersih dan dingin. Masuknya pun gratis, lumayan buat yang cari tempat main anak tanpa harus merogoh kocek, hehe.

Selain ada tempat main, dulu juga ada banyak kegiatan untuk anak, seperti melukis, menari dan masih banyak lagi. Namun kemarin bunda tanya kepada petugas, kegiatan-kegiatan itu sejak pandemi masih ditiadakan dan dimulai lagi.

Petugas yang ramah tersebut mengatakan kalau bisa jadi akan diadakan lagi dalam waktu dekat. Untuk info lebih lanjut, bunda diminta mengikuti akun Instagram official @perpustakaanprovjateng. Ayo sohib parents, boleh juga ya follow, untuk update informasi kegiatan di sana.


Tata Cara Meminjam Buku di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah

Selain bermain, bunda juga beberapa kali mengadakan kegiatan bersama beberapa komunitas parenting di gedung pertemuannya Perwil. Saat bunda berkegiatan, biasanya anak-anak akan bermain di playground, bersama tim daycare yang telah disediakan.

Seingat bunda sih pernah mengajak kak Ifa dan dik Affan ke ruang penyimpanan dan peminjaman buku. Namun karena dik Affan masih belum bisa tenang, akhirnya buru-buru bunda ajak turun lagi. Takut mengganggu pengunjung yang mau fokus membaca.

Selain itu karena memang koleksi buku di rumah sudah ada beberapa, bunda belum terpikir untuk mengajak anak-anak ke perpustakaan. Namun pengalaman kemarin ternyata cukup berkesan buat mereka. 

Bunda juga happy karena anak-anak bisa menemukan bahan bacaan alternatif selain yang ada di rumah. Kalau bunda sendiri memang tidak berniat meminjam buku karena masih ada beberapa buku yang belum terbaca, bahkan belum dibuka dari sampulnya. Duh duh.

Untuk meminjam buku tentu saja kita harus memiliki kartu anggota perpustakaan terlebih dahulu. Berhubung bunda belum punya, jadi kami bikin dulu deh.

Berikut ini persyaratan untuk membuat kartu anggota di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah:

  1. Peserta berusia minimal 5 tahun, menunjukkan tanda pengenal atau Kartu Keluarga bagi anak usia pra sekolah. Atau bisa juga KIA (Kartu Identitas Anak) ya bagi yang punya.
  2. WNI yang berdomisili atau beraktivitas (kuliah atau kerja) di wilayah Jawa Tengah.
  3. Bersedia menaati peraturan yang ada.
Gampang kan? Gratis pula! Untuk pendaftaran anggota Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah bisa dilakukan secara online. Di lokasi tersedia dua komputer yang bisa diakses untuk melakukan pendaftaran.

Ada form yang harus diisi berupa identitas pribadi gitu deh. Setelah form selesai diisi, tinggal cetak aja di ruang kecil depan tempat bermain.  Sebelum kartu dicetak, kita akan diminta foto dulu, sembari diverifikasi data-datanya.

Kemarin bunda baru membuat dua kartu anggota untuk bunda dan kak Ifa. Ternyata dik Affan juga bisa dibuatkan kartu anggota karena sudah berusia 6 tahun. Nanti deh pas mengembalikan buku, dik Affan sekalian dibuatkan kartu. 

Setelah mendapat kartu anggota, berikut ini hal-hal yang harus kita ketahui:
  • Setiap kali berkunjung kartu anggota harus dibawa. Nanti sebelum masuk ke ruang baca, kita harus melakukan scanning kartu pada alat yang disediakan di bagian depan.
  • Kartu anggota nggak boleh dipinjamkan ke orang lain. Gampang kok daftarnya, mending suruh daftar sendiri aja, hehe.
  • Apabila kartu anggota hilang dan mau bikin lagi, maka kita wajib membawa surat keterangan bermaterai dari pihak berwenang untuk penggantiannya.
  • Kartu anggota berlaku seumur hidup, tapi harus dilakukan pengaktifan setiap tiga tahun sekali.
  • Apabila kartu anggota rusak boleh meminta penggantian.
  • Peminjam buku maksimal bisa meminjam dua eksemplar selama dua minggu.
  • Keterlambatan pengembalian akan dikenakan denda Rp250/ hari.
  • Apabila merusak atau menghilangkan buku, maka peminjam harus mengganti buku yang sama.
Nah, setelah mendapat kartu anggota dan mengetahui tata tertib peminjaman, pertama-tama bunda melakukan registrasi. Setelah itu berfoto dan mencetak kartu.

Alhamdulillah cepat dan nggak antre. Meski tempat pendaftarannya belum sekeren di Perpustakaan Nasional di Jakarta, hehe. Tapi keren lah, perwil Jateng sudah go online juga. 

Setelah dapat kartu, kami scan kartu ke alat yang tersedia dan naik ke lantai 1 di bagian buku anak-anak. Cuzz lah mereka mulai mencari buku yang disukai.

Adab di Perpustakaan

Nah, ada yang terlewat belum bunda komunikasikan ke dik Affan. Yaitu terkait adab di perpustakaan. Jadilah waktu di lokasi, bunda memberikan briefing singkat ke bujang cilik. Ya, walau belum terlalu nyanthol wkwk.

Next, kalau mau ke perwil lagi harus diulang sih rule apa saja yang harus bujang cilik tahu saat berada di perpustakaan. Kalau kak Ifa sih sudah 11 tahun jadi alhamdulillah sudah paham dan bisa tenang.

Berikut ini adab yang harus dimiliki anak-anak saat berada di perpustakaan:
  • Bersikap tenang.
  • Tidak lari-lari dan dilarang melakuukan kegaduhan.
  • Tidak bersuara kencang karena bisa mengganggu pengunjung lain.
  • Jika ingin membaca buku di lokasi, duduk di kursi yang telah disediakan.
  • Setelah menemukan buku yang akan dipinjam, bawa ke meja petugas peminjaman. Apabila ada yang masih dilayani, antre dengan tenang.

Kemarin dik Affan masih seusil biasanya. Namun alhamdulillah bisa terkontrol kok, walau sesekali usil duduk di meja bundar. Hmm. Dik Affan juga meninggalkan alas kakinya sesuka hati, hehe.

Untuk peminjaman sendiri gampang kok, yang penting udah ada kartunya. Tinggal ambil aja buku yang mau dipinjam, lalu serahkan pada petugas untuk dicatat. Udah deh, buku bisa dibawa pulang.

Jangan lupa jaga kebersihan dan kondisi buku ya saat di rumah, agar saat dikembalikan buku tetap bersih dan nggak rusak. 

Alhamdulillah kak Ifa dan dik Affan sangat bahagia. Mereka excited melihat koleksi buku yang banyak. Bahkan kak Ifa dan dik Affan kebingungan karena hanya boleh meminjam dua judul, hehe.

Next, tentu saja kami akan kembali lagi untuk mengembalikan buku. Semoga di kunjungan berikutnya, dik Affan sudah anteng yaa.

Seperti itu cerita kami tentang meminjam buku di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Sampai jumpa di cerita pengasuhan berikutnya, sohib parents! Wassalammualaikum.
Marita Ningtyas
Marita Ningtyas A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

No comments for "Belajar Meminjam Buku di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah"