Melahirkan Desainer Andal bersama ASUS ZenBook Flip S (UX371)
Tahun ini adalah tahun kesepuluh kami menjadi orangtua. Kadang kalau melihat si anak sulung, tak menyangka bayi mungil itu kini sudah menjadi anak gadis. Rasa-rasanya baru kemarin si kakak dikeluarkan dari perut bunda, eh sebentar lagi mungkin harus berani mandiri ke luar dari rumah untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Al Fatih. Insya Allah.
Sebelum melepas si kakak merantau, kami jadi berpikir untuk melakukan refleksi perjalanan pengasuhan selama ini. Apa saja ya yang sudah baik dari kami, dan apa saja yang perlu diperbaiki.
Refleksi 10 Tahun Menjadi Orang Tua
Mencoba melihat perjalanan kami dari sejak kakak dilahirkan pada 2011, up and down sebagai orangtua pastinya mewarnai. Dari yang benar-benar belum punya ilmunya, sampai kemudian belajar parenting bersama-sama. Singgah dari satu seminar ke seminar lainnya, alhamdulillah mulai ada bekal untuk mendampingi anak-anak.Selama 10 tahun ini menjadi orangtua, tiga hal yang sepertinya harus mendapat perhatian lebih. Mau tahu apa saja ketiga hal tersebut, sohib parents?
1. Orangtua Bahagia, Anak Bahagia
Belajar dari pengalaman masa kecil kami yang tak begitu baik, kami ingin anak-anak tidak mengalami hal yang sama. Itulah yang kemudian menjadi visi misi keluarga, menciptakan ruang-ruang yang bahagia. Kami berharap tidak ada anak yang merasa kurang waktu dan perhatian dari orangtuanya.Masalahnya seringkali gesekan-gesekan kecil membuat kami melakukan kesalahan yang tak diinginkan. Terlalu sibuk dengan gawai dan kurang bijak dalam mengelola waktu, hingga anak harus cari perhatian. Seharusnya kami sadar bahwa anak hanya memberikan kode untuk meluangkan waktu dengan mereka, tapi kami menanggapi dengan cara yang berbeda.
Hal ini menyadarkan kami untuk harus kembali berbahagia dengan peran sebagai orangtua. Ketika berada di rumah, khususnya di jam-jam yang telah ditentukan, peran kami adalah orangtua. Bukan karyawan kantor, bukan teman dari si A, bukan ibu ketua dawis, dan sebagainya. Hanya fokus membersamai anak-anak.
Bahagia dengan peran kami sebagai orangtua adalah kunci untuk membesarkan anak-anak yang bahagia.
2. Masih Sering Tidak Konsisten
Hal lain yang masih harus kami perbaiki sebagai orangtua adalah ketidakkonsistenan dalam proses pengasuhan. Misal, sudah dijadwalkan bahwa dari jam 18.00 - 21.00 tidak ada benda-benda kotak yang menyala, tetapi pada akhirnya kami masih sibuk dengan laptop dan HP, anak-anak sibuk dengan televisi.Ya, meski saling berdekatan, tapi sesungguhnya kami tidak bersama-sama. Sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Masih ada banyak hal-hal terkait batasan di rumah yang harus dibenahi. Waktu-waktu emas anak mulai berlalu. Jika hal-hal kecil ini tak segera diperbaiki, sungguh deritanya tiada akhir, sohib parents.
3. Pandemi, Menjauhkan Atau Mendekatkan?
Melongok ke masa pandemi, melahirkan pertanyaan besar di kepala kami. Pandemi ini bikin kami tambah dekat, atau malah jadi jauh sama anak-anak? Sebenarnya berbeda dengan keluarga lainnya yang pandemi justru bisa jadi waktu yang mendekatkan dengan anak-anak.Kondisi di rumah kami sebelum dan sesudah pandemi tak jauh berbeda. Ayahnya anak-anak masih tetap bekerja seperti sebelum pandemi. Maklum bekerja di rumah sakit milik pemerintah, yang jadi rujukan Covid-19, nggak ada tuh yang namanya work from home. Hanya saja saat angka Covid-19 melesat, jam kerja memang dikurangi. Bisa berangkat lebih siang, dan pulang lebih awal.
Sementara bunda yang sebenarnya agak kewalahan selama pandemi. Jika biasanya jam-jam sekolah kakak bisa digunakan untuk menulis 1-2 artikel, akhirnya jam tersebut harus dialokasikan untuk mendampingi kakak belajar. Awalnya sih terasa pusing ya, tapi lama-lama ya sudah jadi new normal tersendiri.
Tak terasa sudah setahun menemani kakak sekolah daring di rumah. Masa-masa senewen sudah terlewati. Dari yang awalnya harus full didampingi. Kini kakak sudah bisa agak mandiri saat mendengarkan rekaman audio ataupun video dari ustazahnya.
Untuk memastikan seberapa jauh pemahaman kakak terhadap isi materi yang disampaikan ustazah, bunda sering memberikan pertanyaan-pertanyaan. Namun tak jarang dijawab dengan senyuman iseng, disusul dengan gelengan, sambil nyengir berkata, “Lupa” atau “Nggak tahu.”
Kalau sudah dijawab begini, bunda cuma bisa tepuk jidat. Mencoba mencari jenis pertanyaan yang tak bisa dijawab dengan lupa atau nggak tahu, wkwk. Lalu ujung-ujungnya, anaknya malah ngajak main petak umpet.
Sementara bunda yang sebenarnya agak kewalahan selama pandemi. Jika biasanya jam-jam sekolah kakak bisa digunakan untuk menulis 1-2 artikel, akhirnya jam tersebut harus dialokasikan untuk mendampingi kakak belajar. Awalnya sih terasa pusing ya, tapi lama-lama ya sudah jadi new normal tersendiri.
Tak terasa sudah setahun menemani kakak sekolah daring di rumah. Masa-masa senewen sudah terlewati. Dari yang awalnya harus full didampingi. Kini kakak sudah bisa agak mandiri saat mendengarkan rekaman audio ataupun video dari ustazahnya.
Untuk memastikan seberapa jauh pemahaman kakak terhadap isi materi yang disampaikan ustazah, bunda sering memberikan pertanyaan-pertanyaan. Namun tak jarang dijawab dengan senyuman iseng, disusul dengan gelengan, sambil nyengir berkata, “Lupa” atau “Nggak tahu.”
Kalau sudah dijawab begini, bunda cuma bisa tepuk jidat. Mencoba mencari jenis pertanyaan yang tak bisa dijawab dengan lupa atau nggak tahu, wkwk. Lalu ujung-ujungnya, anaknya malah ngajak main petak umpet.
Ayah dan bunda sudah sepakat untuk tidak terlalu memaksakan kakak belajar. Dari pengalaman bunda waktu kecil, nenek pun tak pernah memaksa untuk belajar. Semua dilandasi dari semangat dalam diri sendiri untuk mencari tahu. Bunda berharap kakak pun memiliki semangat tersebut.
Memang sih kalau dilihat-lihat, si kakak ini agak santuy seperti ayahnya. Beda dengan bunda yang memang cukup kompetitif. Bukan karena ditantang nenek dan kakek untuk berprestasi, ya suka aja. Rasanya menantang diri itu membuat lebih semangat.
Bunda ingat dulu waktu kecil suka banget ikut segala jenis perlombaan. Bukan hanya lomba yang dikuasai, kadang nggak bisa pun suka nekat ikutan. Makanya waktu dulu kakak masih PAUD, bunda tuh seneng banget mengikutkan kakak lomba ini dan itu.
Maklum dulu belum ngerti ilmunya, sohib parents. Setelah tahu ilmunya bahwa di usia dini sebaiknya lebih diperbanyak aktivitas kolaborasi daripada kompetisi, bunda tobat nggak lagi-lagi mengikutkan kakak lomba-lomba apapun. Qodarullah kok ya anaknya tipe selow bin santuy yang nggak tertarik sama lomba-lombaan, wkwk.
Sebenarnya kalau dibilang si kakak nggak suka belajar, nggak tepat juga sih. Kakak senang kok belajar. Dia tahu kapan jadwalnya mendengarkan rekaman dari ustazah dan kapan boleh menonton televisi. Hanya saja di luar jadwal belajar rutin tersebut, si kakak lebih senang belajar secara bebas. Coba dong sohib parents yang punya tips untuk menumbuhkan semangat belajar anak, bisa share di kolom komentar.
Memang sih kalau dilihat-lihat, si kakak ini agak santuy seperti ayahnya. Beda dengan bunda yang memang cukup kompetitif. Bukan karena ditantang nenek dan kakek untuk berprestasi, ya suka aja. Rasanya menantang diri itu membuat lebih semangat.
Bunda ingat dulu waktu kecil suka banget ikut segala jenis perlombaan. Bukan hanya lomba yang dikuasai, kadang nggak bisa pun suka nekat ikutan. Makanya waktu dulu kakak masih PAUD, bunda tuh seneng banget mengikutkan kakak lomba ini dan itu.
Maklum dulu belum ngerti ilmunya, sohib parents. Setelah tahu ilmunya bahwa di usia dini sebaiknya lebih diperbanyak aktivitas kolaborasi daripada kompetisi, bunda tobat nggak lagi-lagi mengikutkan kakak lomba-lomba apapun. Qodarullah kok ya anaknya tipe selow bin santuy yang nggak tertarik sama lomba-lombaan, wkwk.
Sebenarnya kalau dibilang si kakak nggak suka belajar, nggak tepat juga sih. Kakak senang kok belajar. Dia tahu kapan jadwalnya mendengarkan rekaman dari ustazah dan kapan boleh menonton televisi. Hanya saja di luar jadwal belajar rutin tersebut, si kakak lebih senang belajar secara bebas. Coba dong sohib parents yang punya tips untuk menumbuhkan semangat belajar anak, bisa share di kolom komentar.
Resolusi Pengasuhan Rumah Kita
Dari hasil refleksi menjadi orangtua selama 10 tahun, kami mulai menyusun kembali beberapa hal penting yang mulai terkikis dalam keluarga. Berikut ini tiga hal tersebut:1. Merutinkan Kembali 1821
Sohib parents tentunya sudah banyak yang tahu dong dengan program 1821? Itu loh program yang digagas oleh Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari. Secara singkat, program tersebut adalah gerakan membersamai anak dari jam 18.00 - 21.00.Di jam itu semua gadget disimpan, televisi dimatikan, kompor nggak usah dinyalakan, koran dilipat, pokoknya segala hal berbentuk kotak disingkirkan dahulu. Lalu orangtua dan anak melingkar untuk berkegiatan bersama. Entah itu sekadar ngobrol bareng, main petak umpet ataupun baca buku dilanjutkan diskusi tentang isi bukunya.
Dulu program ini sempat sudah berjalan rutin di keluarga kami, tetapi pelan-pelan mulai terkikis. Dengan alasan ada to do list yang masih harus dikerjakan, kami tidak lagi melingkar bersama. Kadang anak-anak saja yang bermain petak umpet bersama ayahnya, sementara bunda masih sibuk menyelesaikan beberapa pesanan.
Makanya di tahun ini kami ingin kembali menggiatkan 1821 agar kebersamaan dan bonding dengan anak tetap terjalin hingga nanti mereka dewasa. Karena mengajarkan kebaikan hanya bisa sampai ketika bonding terjalin kuat.
2. Mencatat Portofolio Anak
Awal mula blog ini dibuat adalah untuk mencatat portofolio anak-anak. Sehingga kelak bisa menjadi warisan saat mereka dewasa. Biar mereka bisa mengingat kegiatan atau pengalaman apa saja yang pernah dialami saat kecil.Nyatanya blog ini lebih sering tak diurus. Ada banyak calon tulisan, tetapi akhirnya berakhir mangkrak dan hanya menjadi draft. Sampai saat ingin diteruskan, kami lupa sebenarnya mau cerita tentang apa.
Kami merasa ada banyak kenangan yang terlewat untuk diabadikan. Makanya, tahun ini kami ingin lebih sering bercerita tentang hal-hal kecil yang dilalui anak-anak. Sekadar sebagai catatan sederhana bahwa kami, orangtuanya, mengingat dan menghargai setiap momen bersama mereka.
3. Mengamati Bakat dan Minat Anak
Untuk adiknya yang masih 4 tahun, kami masih belum terlalu bingung. Masalah bakat dan minat belum jadi suatu urgensi untuk si adik. Namun untuk si kakak yang sebentar lagi memasuki usia baligh, kami mulai kebingungan nih.Di usianya yang kesembilan, jujur ayah dan bunda masih remang-remang memetakan bakat kakak. Namun selama setahun ini lebih banyak waktu bersama kakak, 5 hal ini yang sepertinya menarik hatinya:
1. Senang Menggambar
Di tiap kesempatan, kakak senang sekali mencoretkan beragam warna di atas kertas-kertas yang dimiikinya. Kadang hanya pakai pensil. Sesekali menggunakan pensil warna atau spidol. Bahkan sering kertas pun tak mampu mewadahi kreativitas dan imajinasinya. Semua bagian tembok di rumah sepertinya sudah jadi sasaran empuk untuk kakak.Beberapa hari lalu aku malah menemukan coretan-coretan di atas gamisnya. Ya Allah, kak. Sepertinya memang harus segera difasilitasi dengan memadai, biar nggak asal coret di mana-mana.
2. Tertarik dengan Aplikasi Desain
Selain tertarik dengan menggambar, kak Ifa juga selalu ingin tahu saat bunda menjalankan aplikasi Canva, PicsArt dan sejenisnya. Karena tak memiliki gawai sendiri, kami mengizinkannya untuk mengakses Canva dan Paint di laptop yang biasa digunakan untuk daring.Kalau sudah utak-atik Canva, bisa berjam-jam. Bahkan tanpa diajari, dia bisa menyimpan desainnya dalam bentuk gif dan video-video singkat.
Selain Canva, kak Ifa juga sebenarnya sangat ingin mencoba-coba bermain dengan Filmora. Kebetulan aplikasi video editing tersebut memang ada di laptop bunda. Ia selalu antusias setiap kali bunda mengunggah video terbaru di YouTube. Penasaran bagaimana sih cara membuat video seperti itu.
Namun sampai saat ini, kami belum menyempatkan waktu untuk membiarkan kakak eskplor Filmora. Pengennya sih dia fokus dulu belajar menggambar secara manual dan belajar mewarnai yang oke, baru dikenalkan dengan berbagai aplikasi grafis.
Setiap kali ada aplikasi baru terpasang di HP, kakak selalu lebih cepat menguasai. Begitu juga saat beberapa bulan lalu kami memutuskan membeli Smart TV, kakak yang lebih cepat mengenali fungsi-fungsinya daripada kami.
Mengamati hal ini, sepertinya bisa nanti dikenalkan dan diarahkan belajar software-software desain semacam Corel Draw, Medibang, Photoshop dan lain-lain.
Kak Ifa paling senang menceritakan apa yang digambarnya. Dia bisa lo membuat cerita sendiri dari gambar yang dibuatnya. Menurut kami, hal sekecil ini kalau dilatih terus-menerus bisa menjadi sebuah potensi yang bagus.
Namun ternyata anaknya sudah tertarik duluan. Ditambah dengan kebiasaannya menonton Disney Junior tanpa dialihbahasakan ke Indonesia, eh tiba-tiba ada banyak kosa kata yang dipahaminya. Bahkan pelan-pelan berani menyusun kalimat-kalimat sederhana.
Dari lima hal di atas, sepertinya sih ketertarikan kakak terhadap seni gambar dan desain memang mendominasi. Bunda sempat menanyai kakak, apakah dia mau mengikuti les menggambar ketika tempat-tempat kursus sudah ada yang dibuka. Sudah bisa ditebak, jawabannya berupa gelengan.
Kata kakak, “Mau belajar sama bunda saja.” Duh, kepala langsung nyut-nyutan, sohib parents. Di antara sekian banyak ragam seni, menggambar adalah salah satu kelemahan. Eh, anaknya malah maunya belajar sama bundanya.
Memang sih kakak sangat excited ketika diajari menggunakan Paint dan Canva. Dia senang sekali bereksplorasi dengan tools yang ada. Hasil desainnya juga cukup bagus, hanya tinggal dirapikan.
Dari video tersebut, kepala bunda dipenuhi dengan banyak ide. Pastinya laptop tersebut bisa menjawab 2 kebutuhan utama yang dibutuhkan oleh Kak Ifa saat ini, yaitu:
3. Cepat Tanggap dengan Teknologi
Bisa dibilang teknologi memang sangat dekat dengan keluarga kami. Ayah yang seorang programmer dan bunda yang iseng-iseng ngeblog, tentu saja secara tak langsung memberikan pengaruh pada kakak.Setiap kali ada aplikasi baru terpasang di HP, kakak selalu lebih cepat menguasai. Begitu juga saat beberapa bulan lalu kami memutuskan membeli Smart TV, kakak yang lebih cepat mengenali fungsi-fungsinya daripada kami.
Mengamati hal ini, sepertinya bisa nanti dikenalkan dan diarahkan belajar software-software desain semacam Corel Draw, Medibang, Photoshop dan lain-lain.
4. Suka Bercerita
Selain menggambar dan utak-atik desain sederhana, kakak juga sangat suka sekali bercerita. Ya, meski suaranya hanya keluar saat bersama kedua orangtuanya sih. Typical anak introvert yang kalau di depan orang banyak tidak mau tampil dan unjuk suara. Padahal aslinya, super cerewet dan ceria.Kak Ifa paling senang menceritakan apa yang digambarnya. Dia bisa lo membuat cerita sendiri dari gambar yang dibuatnya. Menurut kami, hal sekecil ini kalau dilatih terus-menerus bisa menjadi sebuah potensi yang bagus.
5. Tertarik Bahasa Inggris
Tak hanya menggambar dan bercerita, kakak juga sangat menikmati belajar Bahasa Inggris. Meski bundanya lulusan Sastra Inggris, sebenarnya kami belum ada rencana untuk mengajarkan Bahasa Inggris dalam waktu dekat.Namun ternyata anaknya sudah tertarik duluan. Ditambah dengan kebiasaannya menonton Disney Junior tanpa dialihbahasakan ke Indonesia, eh tiba-tiba ada banyak kosa kata yang dipahaminya. Bahkan pelan-pelan berani menyusun kalimat-kalimat sederhana.
Dari lima hal di atas, sepertinya sih ketertarikan kakak terhadap seni gambar dan desain memang mendominasi. Bunda sempat menanyai kakak, apakah dia mau mengikuti les menggambar ketika tempat-tempat kursus sudah ada yang dibuka. Sudah bisa ditebak, jawabannya berupa gelengan.
Kata kakak, “Mau belajar sama bunda saja.” Duh, kepala langsung nyut-nyutan, sohib parents. Di antara sekian banyak ragam seni, menggambar adalah salah satu kelemahan. Eh, anaknya malah maunya belajar sama bundanya.
Memang sih kakak sangat excited ketika diajari menggunakan Paint dan Canva. Dia senang sekali bereksplorasi dengan tools yang ada. Hasil desainnya juga cukup bagus, hanya tinggal dirapikan.
Bisa dikatakan resolusi pengasuhan 2021 yang paling utama untuk ayah bundanya adalah mendampingi kakak menjalani bakat dan minatnya agar bisa melejit dan tumbuh menjadi potensi yang bermanfaat. Kalau memang doi tertarik dengan desain grafis, artinya kudu mulai siap-siap mencari laptop yang bisa memfasilitasi minat kakak dong.Hmm, tapi laptop seperti apa ya yang sekiranya pas untuk mengembangkan minat dan potensi kakak?
ASUS ZenBook Flip S (UX371), Sebuah Jawaban untuk 2 Kebutuhan Utama Kakak
Bermula dari iseng browsing di YouTube mencari ulasan-ulasan laptop, bunda menemukan video yang membuat jatuh cinta pada sebuah produk terbaru dari ASUS. Biar bunda nggak bucin sendirian sama nih laptop, yuk tonton videonya bareng-bareng:Dari video tersebut, kepala bunda dipenuhi dengan banyak ide. Pastinya laptop tersebut bisa menjawab 2 kebutuhan utama yang dibutuhkan oleh Kak Ifa saat ini, yaitu:
1. Sekolah Daring
Meski sudah ada tanda-tanda sekolah offline akan mulai digelar pada awal tahun ajaran baru, akan tetapi tidak bisa dipungkiri pandemi telah memberikan efek besar dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan baru telah terbentuk, termasuk juga kebiasaan bersekolah.Sampai hari ini, kakak masih selang-seling belajar online dan offline. Sepertinya sampai akhir tahun ini, belajar online bisa jadi masih tetap akan ada, walau intensitasnya tak sebanyak tahun lalu.
Sejak laptop yang biasa digunakan kakak untuk bersekolah daring bermasalah, karena kabelnya sering ditarik-tarik si adik dan berujung jatuh ke lantai berulangkali, kakak mendengarkan rekaman materi belajar hanya lewat HP bunda.
Meski masih ada laptop yang biasa digunakan bunda untuk bekerja, tetapi hardware audionya sedikit bermasalah. Sehingga kadang suaranya bisa muncul, seringnya sih nggak. Tentu kondisi tersebut jelas mengganggu saat digunakan belajar oleh kakak.
Makanya kami berinisiatif untuk membeli satu laptop baru. Selain untuk mendukung produktivitas bunda, laptop tersebut juga bisa membantu sekolah daring kakak dengan lebih maksimal.
2. Belajar Desain
Tak hanya membantu sekolah daring, laptop baru yang berhasil membuat bunda bucin juga pas banget untuk memfasilitasi kakak belajar desain. Sesuai dengan tujuan utama resolusi pengasuhan kami di tahun ini; melejitkan minat dan bakat kakak hingga lahir potensi bermanfaat.Dengan fitur dan keunggulan yang dimiliknya, kami kok yakin, minat kakak mengulik desain akan tersalurkan dengan tepat. Syukur-syukur, bersama laptop kece ini akan lahir seorang desainer cilik yang andal.
Memang apa saja sih keunggulan dari laptop yang memiliki nama ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini? Yuk cari tahu lebih lanjut!
Keunggulan ASUS ZenBook Flip S (UX371)
Dua paragraf ini cukup menggambarkan keunggulan yang dimiliki oleh ZenBook Flip S;Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.Ya, laptop dan PC di era yang semakin modern ini memang sudah selayaknya bisa berperan ganda. Daripada membeli bermacam gawai, tentu saja akan lebih menyenangkan jika ada satu gawai tetapi mampu mewadahi semua fungsi dari banyak gawai yang ada.
PC modern juga dilengkapi dengan pena digital yang memiliki banyak manfaat. Sentuhan khas tercipta saat Anda membuat sketsa atau coretan pada dokumen dengan pena digital. Penelitian juga menemukan adanya peningkatan kinerja hingga 38% pada pelajar ketika mereka menggunakan pena digital untuk mengerjakan soal-soal sains. Tidak semua ide berupa kalimat, kini saatnya untuk tuangkan inspirasi segera dalam sketsa atau coretan pena digital di PC modern.
ASUS ZenBook Flip S (UX371) adalah jawaban untuk kebutuhan tersebut! Taglinenya saja sudah memesona; We all want 2021 to be better, thus we all need to be more productive, agile, and flexible.
1. Desain Convertible
Di balik desain mewah ZenBook Flip S, ia memiliki layar yang bisa diputar 360 derajat. Kemampuan ini yang membuat laptop premium tersebut bisa digunakan dalam dua fungsi. Pertama, sebagai laptop pada umumnya. Kedua, sebagai tablet yang tentunya memiliki layar yang lebih lebar dan sedikit tebal.Daripada membeli satu tablet untuk anak-anak dan satu laptop untuk bundanya, satu ZenBook Flip S sudah cukup untuk mewadahi semua kebutuhan kan?
Apalagi di keluarga kami memang menjunjung tinggi peraturan anak belum boleh memiliki gawainya sendiri sebelum mereka berumur 17 tahun. Artinya, mereka hanya akan dipinjami gawai milik ayah bundanya. Cara ini jauh lebih aman untuk memantau anak-anak saat berselancar dengan gawainya, daripada membelikan satu gawai khusus untuk si anak.
Selain bisa dibuat menjadi bentuk tablet, ZenBook Flip S juga memiliki teknologi bernama 360° Ergo-Lift Hinge. Teknologi ini memungkinkan bagian belakang laptop sedikit terangkat saat layar dibuka. Berpengaruh pada kenyamanan mengetik. Cocok untuk anak-anak yang masih belajar mengetik di laptop, sehingga akan mendapatkan pengalaman mengetik yang menyenangkan.
Selain pengalaman mengetik yang asyik, teknologi tersebut juga memberikan sirkulasi udara sehingga dapur pacu laptop bisa bekerja lebih maksimal.
S pada nama laptop ini memiliki dua arti. Pertama, Slim alias tipis. Ketebalan laptop ini hanya 11, 9 milimeter dan beratnya hanya 1,2 kilogram membuatnya sangat ringan dan mudah dibawa oleh anak-anak.
Kedua, Sophisticated alias mewah. Bahkan anak-anak pun tahu lo barang bagus. Waktu gambar laptop berwarna Jade Black dengan potongan garis Red Copper di sekeliing bodinya kami tunjukkan padanya, kakak menyeletuk, “Wah, laptopnya keren ya.”
S pada nama laptop ini memiliki dua arti. Pertama, Slim alias tipis. Ketebalan laptop ini hanya 11, 9 milimeter dan beratnya hanya 1,2 kilogram membuatnya sangat ringan dan mudah dibawa oleh anak-anak.
Kedua, Sophisticated alias mewah. Bahkan anak-anak pun tahu lo barang bagus. Waktu gambar laptop berwarna Jade Black dengan potongan garis Red Copper di sekeliing bodinya kami tunjukkan padanya, kakak menyeletuk, “Wah, laptopnya keren ya.”
Oh ya, jangan takut dengan keteledoran anak-anak yang mungkin tak sengaja menyenggol laptop ini hingga jatuh. Apalagi di rumah kami yang masih punya satu orang anak balita super aktif, laptop jatuh itu sudah hal biasa. Makanya kami perlu laptop yang tahan banting.
Nah, ZenBook Flip S telah lolos uji standar militer. Artinya UX371 telah terbukti tangguh dan kuat menghadapi ujian dari anak-anak kelak, wkwk.
Selain itu untuk menampilkan warna yang bagus diperlukan juga chip grafis yang memadai. Apalagi jika digunakan untuk rendering video.
Untungnya ZenBook Flip S memiliki hardware mumpuni semacam ini:
Nah, ZenBook Flip S telah lolos uji standar militer. Artinya UX371 telah terbukti tangguh dan kuat menghadapi ujian dari anak-anak kelak, wkwk.
2. Dapur Pacu Pas untuk Kebutuhan Desain
Laptop yang diperuntukkan mengoperasikan software-software desain grafis memang membutuhkan performa yang andal. Dapur pacu yang dimilikinya tak boleh main-main. Maklum software desain grafis itu rata-rata ukurannya besar sehingga butuh storage yang luas.Selain itu untuk menampilkan warna yang bagus diperlukan juga chip grafis yang memadai. Apalagi jika digunakan untuk rendering video.
Untungnya ZenBook Flip S memiliki hardware mumpuni semacam ini:
Chip Grafis Intel Iris XE
Merupakan chip grafis terbaru yang dimiliki intel. Jika dibanding kompetitornya, chip grafis bawaan Intel seringkali dianggap kurang oke. Namun setelah melakukan penelitian dan pengembangan bertahun-tahun lamanya, akhirnya Intel Iris XE hadir juga di tengah-tengah masyarakat dunia dan membuktikan bahwa Intel mampu melahirkan chip grafis berkualitas.Kini Intel patut berbangga, Intel Iris XE dianggap chip grafis paling mantap dibandingkan dengan para kompetitornya. Jadi jangan heran kalau ngulik aplikasi desain pakai laptop ini, hmmm rasanya puas. Pastinya si kakak yang punya minat di bidang ini, bakal semakin enjoy menjalani passion-nya.
Prosesor Intel Core i7 Generasi 11
Sebuah prosesor yang masih gres dan baru dirilis pada 2021. Menurut penjelasan ayahnya anak-anak, Intel Core i7-1165G7 yang mempersenjatai laptop ini menggunakan teknologi pabrikasi 10 nm superfin. Teknologi ini jauh lebih efisien dan cepat dibandingkan prosesor generasi 9 ke bawah. Artinya kinerja laptop jadi lebih cepat. Apalagi buat anak-anak, eh bundanya juga ding, yang suka nggak sabaran menunggu proses loading, laptop ini pas banget. Baru berkedip udah langsung terbuka semua aplikasi yang dibutuhkan.Storage SSD M.2 PCIe NVMe 1TB
Berbeda dengan SSD SATA yang secara ukuran fisik lebih besar, ukuran SSD M.2 PCIe NVMe jauh lebih kecil. Bentuknya hampir menyerupai RAM. Penggunaan SSD dalam sebuah laptop memiliki dampak besar dalam performanya. Kinerjanya jadi lebih cepat dan nggak sering ngelag.Selain itu, SSD yang dibenamkan dalam ZenBook Flip S berukuran 1TB, tentunya cukup lapang untuk menyimpan banyak data. Apalagi kakak Ifa kalau lagi asyik mengulik Canva, suka mengunduh hasil karyanya sesuka hati. Belum lagi kalau nanti bundanya ikutan bikin video di laptop ini, bakal ada banyak video yang butuh disimpan. Dengan storage yang super luas seperti itu, nggak perlu takut kehabisan tempat penyimpanan.
16 GB LPDDR4X-4266 MHz Dual Channel
Dapur pacu ASUS ZenBook Flip S UX137 semakin lengkap dengan kehadiran RAM yang cukup besar. Menurut cerita Ayah, LPDDR adalah pengembangan dari DDR. Maksud dari LP adalah low power. Artinya RAM di dalam laptop ini membutuhkan konsumsi daya yang sedikit, yaitu sekitar 0.6 volt saja.Sementara angka 4X merujuk pada versi LPDDR paling mutakhir. Sementara 4266 adalah kecepatan maksimal yang bisa dicapai oleh hardware ini. Intinya, super ngebut lah performanya. Bye bye loading lama.
Berlabel Intel EVO Platform
Dengan semua hardware berkualitas yang dibenamkan dalam dapur pacunya, tak heran jika ZenBook Flip S berhak mendapatkan label Intel EVO Platform. Selain itu, laptop convertible ini juga memiliki baterai yang tahan lama dan memiliki teknologi Easy Charge. Alias bisa dicharge dengan lebih cepat dibandingkan laptop seri lain. Fyi, sohib parents, hanya laptop-laptop premium yang bisa punya label Intel EVO Platform!3. Fitur Premium untuk Sekolah Daring
Selain memiliki dapur pacu yang keren dan mampu menjadi teman belajar desain bagi kakak, laptop ASUS ZenBook Flip S (UX371) juga memiliki fitur-fitur premium yang nggak ada di laptop lainnya. Fitur-fitur ini selain bisa melahirkan desainer andal, juga sangat berguna saat sekolah daring:Touchscreen dan Stylus Pen
Seperti yang sudah kami sampaikan di awal, bahwa layar laptop ZenBook Flip S ini bisa diputar 360 derajat hingga membentuk seperti tablet. Artinya, layar laptop ini menggunakan teknologi layar sentuh alias touchscreen.Hal ini memudahkan anak untuk mengoperasikan laptop. Maklum, anak-anak kan lebih sering pakai HP daripada laptop, sampai kadang kalau dipinjami laptop, layarnya tuh digeser-geser gitu. Ingatnya kaya HP, layarnya bisa disentuh dan dioperasikan.
Kalau pakai ZenBook Flip S, pasti si kakak happy banget, karena layarnya beneran bisa digeser-geser, wkwk. Apalagi layar laptop premium ini juga sudah bisa mendukung gestur multi touch, sebagaimana fungsi pada touchpad. Jadi kakak bisa nih zoom in dan zoom out dengan mudah lewat fitur touchscreen-nya.
Selain itu model tablet juga memudahkan kakak saat belajar menggambar menggunakan aplikasi desain. Apalagi tersedia pula dalam paket pembeliannya, sebuah stylus pen berwarna silver dengan desain ergonomis. Pas untuk digenggam.
Stylus pen yang memiliki 4096 pressure level ini pastinya bisa melejitkan minat kakak dalam menggambar dan mengutak-atik desain dengan lebih maksimal. Kakak bisa mendapat sebuah pengalaman baru dalam proses belajar menggambar.
Keyboard Edge-to-Edge
Keyboard yang terpasang pada ZenBook Flip S (UX371) menggunakan konsep chiclet khas laptop ZenBook pada umumnya. Hanya saja di seri ini, keyboard juga menggunakan desain edge-to-edge. Desain keyboard ini memberikan tampilan yang lebih luas dan lebar.Sehingga meski ukuran laptop ini tipis dan mungil, pengguna tetap mendapatkan pengalaman mengetik yang nyaman. Apalagi untuk kakak yang baru belajar mengetik, desain keyboard ini pasti membantu sekali. Jadi nanti kakak nggak bakal mengeluh capek saat harus mengisi form ujian tanpa dibantu orangtuanya.
Touchpad Multifungsi
Selain bisa berfungsi sebagai touchpad pada umumnya, touchpad yang ada di ZenBook Flip S juga bisa difungsikan sebagai NumberPad. Untuk mengaktifkan fitur tersebut, nggak perlu repot pula. Tinggal ditekan saja pada bagian kanan-atas touchpad, voila.. NumberPad sudah aktif deh.Kakak yang juga senang dengan angka, sepertinya akan menikmati belajar berhitung dengan mode NumberPad ini. Asyiknya lagi, meski mode NumberPad sedang aktif, touchpad-nya tetap bisa digunakan lo.
Kamera Infrared dengan Teknologi Tuning dan Resolusi HD
Di zaman serba online seperti sekarang, kamera laptop adalah fitur yang wajib diperhatikan. Maklum kalau kamera laptopnya masih beresolusi VGA, kasihan juga saat kakak sedang daring dan wajahnya jadi buram. Apalagi saat kondisi mendung dan cahaya di rumah tak terlalu memadai, tak sedikit teman-teman dan ustazahnya berceletuk, “Kok wajah kak Ifa nggak kelihatan?”Namun hal itu tak akan terjadi lagi kalau kakak bersekolah daring menggunakan ZenBook Flip S UX371. Karena laptop canggih ini sudah dibekali dengan kamera infrared beresolusi HD yang memiliki fitur IR camera-tuning sehingga kameranya dapat menampilkan gambar dengan lebih baik.
Tak hanya bermanfaat saat sekolah daring, kamera ini juga berfungsi sebagai face recognition pada fitur Windows Hello. Fitur ini sesuai banget dengan kebutuhan kakak. Kalau disuruh ngetik password kan suka lupa dan lama, dengan fitur face recognition, kakak tinggal setor muka, terus udah bisa login deh.
Microphone Array dengan AI Noise Canceling
Fitur canggih lainnya dari laptop kece ini adalah kehadiran microphone array yang memiliki fitur AI Noise Canceling. Fitur ini memungkinkan suara-suara yang mengganggu di belakang pengguna tak terdengar.Jadi misal nih, kakak lagi sekolah daring dan harus menjawab pertanyaan ustazah. Eeh, adiknya tiba-tiba menangis karena lego yang disusunnya tiba-tiba jatuh. Pastinya mengganggu banget kan kalau suara adik terdengar oleh ustazah dan teman-temannya?
Tinggal aktifkan saja fitur AI Noise Canceling, udah deh suara tangisan adik tidak akan terdengar, hanya suara kakak yang bisa didengar teman-teman dan ustazahnya. Canggih nggak sih, sohib parents?
Speaker Harman/ Kardon Certified
Gaya belajar kakak lebih ke kinestetik dan audio visual. Sebuah PR besar ketika materi diberikan dalam bentuk audio only. Kakak butuh effort lebih besar dalam menerima isi materi. Apalagi kalau audio device yang dipakai kurang memadai, kakak jadi harus lebih sering mendekatkan speaker ke telinganya.Jika kami bisa menghadirkan ZenBook Flip S di rumah sebagai teman belajar kakak, kejadian seperti itu tak akan terjadi lagi. Speaker laptop ini dipersenjatai dengan Harman/ Kardon Certified dan ASUS Golden Ear yang menghasilkan suara stereo berkualitas tinggi.
Kakak bisa mendengarkan rekaman audio belajar dengan lebih maksimal. Juga membantu kakak dalam memperlancar hafalannya. Mendengarkan murottal lewat speaker kece pasti beda kan rasanya?
Mantap ya fitur-fitur premium yang ada pada ZenBook Flip S ini, sohib parents? Sekolah daring akan terasa lebih istimewa dan maksimal dengan semua fitur tersebut.
4. Menjaga Kesehatan Mata Anak
Namun hal keren dari ASUS UX371 belum berhenti sampai di situ. Masih ada satu keunggulan yang tak kalah penting. Layar laptop ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini tak hanya menghasilkan gambar ciamik yang memang dibutuhkan oleh insan-insan kreatif, seperti komikus, fotografer, videografer, ilustrator dan lainnya.Karena kakak akan diarahkan untuk belajar desain, layar secakep ini memang sangat mendukung minat tersebut. Namun bukan itu saja yang membuat kami semakin yakin laptop ini terbaik untuk dijadikan fasilitas belajar untuk kakak. Layar ZenBook Flip S juga baik untuk kesehatan mata anak. Kok bisa?
Panel Layar OLED 4K
Pertama, karena layar ini telah didukung dengan panel layar OLED beresolusi 4K. Dijamin gambar yang dihasilkan jernih. Bagaikan melihat gambar aslinya, sohib parens. Kalau nggak percaya, lihat aja di video yang sudah kami sematkan di atas.Kenapa bisa menghasilkan gambar sejernih itu? Karena panel OLED mampu menampilkan kontras warna yang detail dan sudah mendukung fitur HDR yang disertifikasi langsung oleh VESA. Fitur HDR juga memungkinkan layar menampilkan detail gambar lebih lengkap dan kaya.
Color Gamut 100% dan Sertifikasi Pantone
Tak hanya itu, laptop ini juga telah mendapat sertifikasi Pantone. Layar ZenBook Flip S telah mampu menghasilkan warna pada color space DCI-P3 hingga 100%. Artinya warna yang tampil di layar 100% sama dengan hasil cetak di printer.Jadi nggak bakal tuh ada protes dari kakak saat mencetak hasil gambarnya, “Kok di laptop warnanya birunya nggak kaya gini, pas dicetak kok begini, Bun?”
Sertifikasi TÜV Rheinland
Apa sih yang membuat orangtua khawatir anak-anak keseringan di depan HP dan laptop? Yup, sinar biru yang bisa membuat mata cepat lelah. Bahkan tak sedikit anak zaman now yang harus berkacamata silinder karena sering terpapar sinar biru.Nah, ZenBook Flip S ternyata cukup menaruh perhatian pada hal ini. Laptop ini memiliki sertifikasi dari TÜV Rheinland sebagai tanda bahwa layarnya minim emisi gelombang cahaya biru dan tidak menghasilkan efek flicker.
Gimana sohib parents, semua fitur yang tertulis di atas laptop goal banget kan? Apalagi buat parents yang punya anak-anak bercita-cita sebagai desainer grafis, komikus, fotografer dan pegiat digital konten lainnya. Laptop ini benar-benar mampu memfasilitasi kebutuhan belajar mereka.
Anyway, masih ada beberapa keunggulan lain lo dari ZenBook Flip S. Biasanya laptop tipis memiliki port konektivitas terbatas. Makanya jarang ada yang tertarik dengan ultra laptop. Namun ASUS memang produsen laptop terbaik, mereka menyadari hal tersebut dan mencoba menghilangkan asumsi tersebut.
Meski ASUS ZenBook Flip S (UX371) cukup tipis, tapi tidak yang paling tipis. Makanya konektivitas yang dimilikinya pun lengkap. Tak hanya lengkap, bahkan ada konektivitas paling mutakhir yang belum dimiliki kompetitornya. Berikut ini list konektivitas yang ada pada laptop premium tersebut:
Meski ASUS ZenBook Flip S (UX371) cukup tipis, tapi tidak yang paling tipis. Makanya konektivitas yang dimilikinya pun lengkap. Tak hanya lengkap, bahkan ada konektivitas paling mutakhir yang belum dimiliki kompetitornya. Berikut ini list konektivitas yang ada pada laptop premium tersebut:
- 2 port USB Type-C dengan dukungan koneksi Thunderbolt 4
- 1 port USB Type-A 3.2
- 1 port HDMI
- WiFi 6 dengan fitur WiFi Smart Connect yang bisa memilihkan sinyal wifi terkuat.
- Bluetooth 5.0 (Dual band)
Welcome, Desainer Andal!
Doakan ya semoga kami bisa menghadirkan laptop dengan performa dan fitur luar biasa ini di rumah. Kalau kata orang Jawa, ‘ana rega ana rupa’. Ada harga, ada kualitas. Dengan kualitas yang telah kami jabarkan, tak heran jika untuk bisa membawa pulang ZenBook Flip S, kami harus merogoh kocek cukup dalam;Rp24.999.000.Memang angkanya cukup fantastis. Namun setelah merasakan bagaimana performa laptop berkualitas milik suami yang juga telah diperkuat prosesor Intel Core generasi 11 dan chip grafis Intel Iris XE, harga tersebut tidak lagi membuat kami ternganga.
Apalagi laptop incaran ini sudah lebih tinggi speknya dibanding punya suami. Yaitu prosesor Intel Core i7. Selain itu, ASUS ZenBook Flip S (UX371) memiliki fitur-fitur premium yang tak banyak dimiliki pesaingnya. Masih dilengkapi dengan stylus pen, operating system Windows Home dan Microsoft Office Pre Installed.
Ya nggak heran kalau harganya memang tinggi. Namun demi cita-cita kami untuk melahirkan desainer andal dari rumah, bismillah.. insya Allah ada jalannya. Semoga resolusi pengasuhan sohib parents di tahun ini juga bisa terwujud ya!
Referensi:
“Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ZenBook Flip S (UX371) Blog Writing Competition bersama deddyhuang.com”
Referensi:
- Press Release ASUS ZenBook Flip S (UX371)
- https://www.asus.com/id/Laptops/For-Work/ZenBook/ZenBook-Flip-S-UX371-11th-Gen-Intel
- https://www.jagatreview.com/2021/02/review-asus-zenbook-flip-s-ux371/
- https://infokomputer.grid.id/read/122319010/intel-kenalkan-evo-untuk-perangkat-edisi-kedua-project-athena?page=all
- https://www.maritaningtyas.com/2016/04/liburan-hemat-bersama-program-1821.html
- https://www.ekrut.com/media/cara-menjadi-desainer-grafis-handal-tanpa-kuliah
Terima kasih ya kak sudah ikut berpartisipasi dalam ASUS Blogging Competition bersama deddyhuang.com
ReplyDeleteGood luck!