Guruku, Sahabatku, Musuhku




Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Mengenal dan memahami Ifa secara tak langsung membuatku mengenal dan memahami diriku sendiri. Sebagian besar sifat kami sama, maka tak heran jika kami lebih sering seperti kucing dan tikus. Dan ayahnya lah yang akan menjadi penengah. Tak jarang kami berdua sedang dalam posisi sama-sama keras kepala, dan tak ada yang saling mengalah serta gagal bernegosiasi. Ketika seperti ini pastilah Ifa akan tantrum.

Meski begitu Ifa juga sahabat terbaikku. Dengan sifat yang cenderung sama, ketika aku merasa kecewa sesuatu, ia akan lebih memahamiku. Misalnya aku sedang jengkel dengan tingkah laku ayahnya, aku tak perlu protes langsung, sudah ada Ifa yang mewakiliku dengan tepat. Saat seperti ini, aku dan Ifa bagaikan team yang sangat kompak dan ayahnya bisa kalah telak, hehe.



Di sisi lain, Ifa sekaligus guru terbaik untukku. Dia lah alasanku untuk belajar parenting, pengasuhan anak dan menggali the best version of me. Aku ingin memantaskan diriku untuk bisa menjadi ibu terbaik untuk Ifa sehingga aku juga bisa menggali dan menemukan the best version of Ifa. Jatuh bangun di antara aku dan Ifa adalah proses yang menakjubkan sekaligus menantang. Tak selamanya tawa yang terukir, tak jarang ada tangis dan kecewa, namun setelahnya kami belajar untuk saling menyayangi dan terikat lebih erat satu sama lain.

Ya, anak pertama akan selalu menjadi tonggak istimewa bagi seorang ibu. Anak yang tak sengaja menjadi pusat trial dan error. Anak yang menasbihkan diri seorang wanita menjadi ibu pertama kali. Anak pertama menjadi idola bagi adik-adiknya. Bahkan Affan saja bisa protes ketika aku menegur Ifa terlalu keras. Affan adalah bayi yang selalu tersenyum lebar ketika melihat wajah kakaknya. Affan selalu suka berdekatan dengan Ifa meski diusir berkali-kali. Semoga selalu saling menyayangi selamanya ya anak-anak bunda.

Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.


#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang




Marita Ningtyas
Marita Ningtyas A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

1 comment for "Guruku, Sahabatku, Musuhku"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar, tapi mohon tidak menyisipkan link hidup.


Salam Peradaban,


Bunda Marita