Science Project: Ramuan Berbusa Penyihir
Hari ini aku mau berkisah tentang hari kedua Fun Holiday Project bareng mbak Ifa. Di postingan sebelumnya aku lupa cerita kalau Fun Holiday ini sekumpulan aktivitas yang mencakup science project, craft time, cooking class, silaturahmi keluarga, wisata dan beberapa aktivitas lain. Tujuannya tentu saja sejalan dengan tema besar yang diusung pada Game Level 3 kelas Bunda Sayang IIP; melejitkan kecerdasan.
Ngobrolin mengenai jenis kecerdasan itu macam-macam ya. Dari Howard Garner kita mengenal tentang multiple intelligences; ada kecerdasan musikal, bahasa, logikal, spasial, dll. Dari Ustad Harry kita bisa belajar tentang kecerdasan anak-anak yang merupakan fitrah alias bawaan sejak lahir. Ada fitrah keimanan, bakat, perkembangan, dsb. Fitrah-fitrah ini sudah diinstal oleh Allah, tugas orang tua adalah menjaga dan menumbuhkembangkannya. Lebih lanjut kita juga banyak mendengar tentang EQ (emotional quotient), IQ (intelectual quotient) dan SQ (spiritual quotient).
Kalau boleh kusimpulkan sendiri, IQ ini meliputi multiple intelligences-nya Howard Garner, fitrah bakatnya ustad Harry. EQ bisa jadi meliputi fitrah perkembangan, seksualitas, individual dan sosial. Sedangkan SQ meliputi fitrah keimanan. Pribadi yang disebut cerdas menurutku tentu saja yang memiliki kecerdasan secara menyeluruh, tidak hanya kuat di IQ, namun juga di EQ dan SQ. Bahkan EQ dan SQ saat ini dianggap jauh lebih penting dibandingkan IQ. Tentu saja sebagai orangtua kita ingin mencetak generasi yang tidak sekedar pintar, namun generasi pintar yang punya adab dan akhlaq kan? Semoga kita dimampukan ya. Aamiin.
Proyek Lava yang Gagal
Di hari kedua Fun Holiday kami melakukan science project. Sebenarnya sudah lama banget mbak Ifa pengen melakukan percobaan ini, namun emaknya yang mager selalu menunda dan menolak keinginannya. Bukan apa-apa, emaknya beneran angkat tangan kalau soal science begini. Si ayah yang lebih suka diajak praktek beginian, sayangnya nunggu ayah bergerak sampai lebaran kucing ketigabelas bisa nggak keturutan.
Akhirnya di liburan kali ini, kesampaian juga deh cita-cita mbak Ifa. Kami mendapat ide ini dari "Buku Lengkap Aneka Percobaan Sains" terbitan Tiga Ananda. Untuk melakukan proyek sains ini, bahan-bahan yang dibutuhkan botol selai bersih, cuka, pewarna makanan, glitter, cairan pencuci piring dan soda kue.
Menurut buku pegangan kami, untuk bisa menghasilkan ramuan berbusa alias lava yang luber dari tempatnya, kami harus melalui beberapa langkah berikut;
- Botol diisi dengan cuka sebanyak setengah bagian. Setelah itu tambahkan beberapa tetes pewarna makanan, lalu taburkan sedikit glitter di atas cuka.
- Tambahkan cairan pencuci piring ke dalam botol, lalu aduklah campuran itu dengan sendok logam secara perlahan-lahan agar semua tercampur rata.
- Berikutnya tambahkan satu sendok soda kue ke dalam botol dan lihatlah keajaiban yang terjadi.
Nah, harusnya setelah selesai di langkah ketiga, cairannya luber kaya lava. Tapi oh tapi, cairan yang kami buat mencapai atas botol selai aja nggak, wkwk.
Ini antara emaknya yang gagap science atau emang bahannya yang kurang banyak. Waktu itu kami beli cuka yang ukuran kecil, ternyata wadah selai yang kami punya diisi cuka ukuran kecil itu masih belum mencapai setengahnya. Lain waktu kami melihat video science yang ada tips melakukan percobaan lava ini, kami lihat soda kue yang dipakai cukup banyak. Berbeda dengan di buku kami yang menyatakan soda kuenya cukup 1 sendok soda kue saja. Jadi kami menyimpulkan percobaan pertama membuat lava alias ramuan berbusa penyihir ini gagal karena soda kue dan cuka yang kurang banyak. Aku sudah janji sama mbak Ifa untuk mengulang percobaan ini lain kali.
Lewat proyek sains ini mbak Ifa belajar banyak hal lo. Kecerdasan intelektualnya tentu saja meningkat. Mbak Ifa belajar menyebutkan dan mengenal benda-benda yang baru buat dia, seperti cuka, soda kue dan glitter. Meski busanya nggak sampai meluap ke luar botol, tapi mbak Ifa bisa lihat reaksi antara cuka dan soda kue membentuk gelembung gas. Jadi kaya mau buka minuman bersoda gitu lo. Kalau jumlah cuka dan soda kuenya proporsional, seharusnya gelembung-gelembung gas itu akan mengaduk cairan pencuci piring sehingga menghasilkan banyak busa yang luber sampai ke luar botol.
Si emak sendiri juga jadi belajar soal reaksi kimia ini. Maklum dulu tiap pelajaran yang berbau sains, entah itu kimia, biologi atau fisika, emak suka diam-diam tidur, wkwk. Makanya kalau mbak Ifa ngajak percobaan kaya begini, emak mau nggak mau kudu belajar dulu biar bisa menjelaskan kalau mbak Ifa tanya kenapa begini kenapa begitu.
Selain kecerdasan intelektual, secara spiritual mbak Ifa juga belajar tentang mengimani bahwa segala hal yang terjadi di dunia itu bisa terjadi karena kehendak Allah. Manusia bisa merencanakan, namun Allah yang menentukan. Ya, kaya percobaan ini. Rencana sudah matang, ternyata takdir Allah pengennya bunda dan kak Ifa lebih serius dan belajar lagi biar percobaan lain kali berhasil dengan baik.
Mbak Ifa juga belajar mengendalikan emosinya, terutama rasa sabar. Hari itu mbak Ifa udah nggak sabar pengen segera praktek, tapi dia mau sabar menunggu bunda menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Mbak Ifa juga mampu mengekspresikan rasa senang dan antusiasnya dengan membantu bunda menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk percobaan. Meskipun gagal, namun mbak Ifa tetap semangat dan malah semakin ingin tahu banyak hal agar percobaannya lain kali bisa berhasil.
Di satu sisi, aku juga harus sabar menghadapi rengekan mbak Ifa yang pengen segera praktek. Sabar menuntun mbak Ifa menyiapkan barang-barang dan melakukan langkah demi langkah. PR banget buat aku yang selalu pengen apa-apa cepet selesai, sementara mbak Ifa yang sedang belajar tentu saja nggak bisa dicepet-cepetin. Malah bisa anjlok mood belajarnya ntar.
Alhamdulillah hari kedua dari proyek Fun Holiday berjalan lancar meski nggak sempurna. Dua hal yang aku pelajari hari ini; betapa benar adanya mendidik anak-anak secara tak langsung mendidik diri sendiri, dan fokus bersama anak membawa kebahagiaan yang tak mampu dinilai dengan angka. Jadi besok ada kisah apa lagi ya?
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Begini doang, nggak luber... huhu |
Ini antara emaknya yang gagap science atau emang bahannya yang kurang banyak. Waktu itu kami beli cuka yang ukuran kecil, ternyata wadah selai yang kami punya diisi cuka ukuran kecil itu masih belum mencapai setengahnya. Lain waktu kami melihat video science yang ada tips melakukan percobaan lava ini, kami lihat soda kue yang dipakai cukup banyak. Berbeda dengan di buku kami yang menyatakan soda kuenya cukup 1 sendok soda kue saja. Jadi kami menyimpulkan percobaan pertama membuat lava alias ramuan berbusa penyihir ini gagal karena soda kue dan cuka yang kurang banyak. Aku sudah janji sama mbak Ifa untuk mengulang percobaan ini lain kali.
Lewat proyek sains ini mbak Ifa belajar banyak hal lo. Kecerdasan intelektualnya tentu saja meningkat. Mbak Ifa belajar menyebutkan dan mengenal benda-benda yang baru buat dia, seperti cuka, soda kue dan glitter. Meski busanya nggak sampai meluap ke luar botol, tapi mbak Ifa bisa lihat reaksi antara cuka dan soda kue membentuk gelembung gas. Jadi kaya mau buka minuman bersoda gitu lo. Kalau jumlah cuka dan soda kuenya proporsional, seharusnya gelembung-gelembung gas itu akan mengaduk cairan pencuci piring sehingga menghasilkan banyak busa yang luber sampai ke luar botol.
Si emak sendiri juga jadi belajar soal reaksi kimia ini. Maklum dulu tiap pelajaran yang berbau sains, entah itu kimia, biologi atau fisika, emak suka diam-diam tidur, wkwk. Makanya kalau mbak Ifa ngajak percobaan kaya begini, emak mau nggak mau kudu belajar dulu biar bisa menjelaskan kalau mbak Ifa tanya kenapa begini kenapa begitu.
Selain kecerdasan intelektual, secara spiritual mbak Ifa juga belajar tentang mengimani bahwa segala hal yang terjadi di dunia itu bisa terjadi karena kehendak Allah. Manusia bisa merencanakan, namun Allah yang menentukan. Ya, kaya percobaan ini. Rencana sudah matang, ternyata takdir Allah pengennya bunda dan kak Ifa lebih serius dan belajar lagi biar percobaan lain kali berhasil dengan baik.
Mbak Ifa juga belajar mengendalikan emosinya, terutama rasa sabar. Hari itu mbak Ifa udah nggak sabar pengen segera praktek, tapi dia mau sabar menunggu bunda menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Mbak Ifa juga mampu mengekspresikan rasa senang dan antusiasnya dengan membantu bunda menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk percobaan. Meskipun gagal, namun mbak Ifa tetap semangat dan malah semakin ingin tahu banyak hal agar percobaannya lain kali bisa berhasil.
Di satu sisi, aku juga harus sabar menghadapi rengekan mbak Ifa yang pengen segera praktek. Sabar menuntun mbak Ifa menyiapkan barang-barang dan melakukan langkah demi langkah. PR banget buat aku yang selalu pengen apa-apa cepet selesai, sementara mbak Ifa yang sedang belajar tentu saja nggak bisa dicepet-cepetin. Malah bisa anjlok mood belajarnya ntar.
Alhamdulillah hari kedua dari proyek Fun Holiday berjalan lancar meski nggak sempurna. Dua hal yang aku pelajari hari ini; betapa benar adanya mendidik anak-anak secara tak langsung mendidik diri sendiri, dan fokus bersama anak membawa kebahagiaan yang tak mampu dinilai dengan angka. Jadi besok ada kisah apa lagi ya?
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
#tantangan_hari_kedua
#game_level_3
#kelasbunsayIIP3
#kita_bisa
#melejitkankecerdasan
#kita_bisa
#melejitkankecerdasan
#bundasayang
#familyproject
No comments for "Science Project: Ramuan Berbusa Penyihir"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar, tapi mohon tidak menyisipkan link hidup.
Salam Peradaban,
Bunda Marita