5 Alasan Tidak Update Blog di Rumah Kita, Adakah yang Kangen?

alasan tidak update blog di Rumah Kita

Assalammualaikum Sohib Parents, sedih sekali menyadari kalau postingan terakhir di blog Rumah Kita ini diterbitkan pada bulan Mei 2023. Itu artinya sudah 5 bulanan yang lalu. Penasaran nggak sih kenapa aku lama tak update blog di sini?

Sejujurnya sih, bukan hanya blog ini kok yang bersarang laba-laba. Blogku yang lain pun bernasib sama. Hanya kalau dilihat-lihat, Rumah Kita ini paling parah. Padahal dulu visinya membuat blog ini sebagai catatan perjalanan pengasuhan Ifaffan.

Eh malah terbengkalai. Sedih sih. Ada banyak hal yang jadinya terlewat untuk diawetkan kenangannya. Sementara kalau mau ditulis sekarang, kek momennya udah ilang gitu loh.

Namun, semenyedihkannya blog ini, masa depannya masih sedikit lebih baik lah. Jujurly, di tahun ini, dengan kesadaran penuh aku melepas beberapa domain blog. Menyadari bahwa ternyata aku belum bisa sefokus itu untuk ngurusi banyak blog.

Akhirnya memang mempertahankan yang benar-benar dibutuhkan dan disayangi menjadi pilihan. Selain blog utama yang mostly menjadi pintu rezeki buatku, blog ini menjadi salah satu yang kuselamatkan karena history di baliknya.

Alasan Tidak Update Blog, Digempur Beberapa Kenyataan Tak Sejalan Dengan Ekspektasi

Sebelum aku cerita panjang kali lebar kali tinggi, thanks to Kumpulan Emak Blogger yang bikin challenge “Ngeblog Asyik Bareng KEB”. Aku baru tahu informasi tentang challenge ini baru siang tadi.

Challenge yang dibuat untuk menyemarakkan Hari Blogger Nasional ini, aku pikir akan mulai beberapa hari ke depan. Eladalah, ternyata mulainya hari ini.

Mulai deh aku hitung kancing, ikut nggak, ikut nggak. Tapi kok sayang kalau dilewatkan challenge ini… Bismillah, aku beranikan diri deh…

Waktu di kantor menyempatkan untuk menulis, ternyata nggak sempat. Sampai rumah, nggak memungkinkan untuk buka laptop karena sudah terjadwal untuk ikut tahlilan di rumah tetangga depan rumah.

Setelah itu, suami udah ngode ngajak beli beberapa barang. Alhasil, jam 21.00 baru sampai rumah. Mata udah kriyip-kriyip. Otak udah nggak bisa diajak kerja sama.

Sudah hampir mengibarkan bendera putih, kayanya nggak memungkinkan untuk ikutan di hari pertama. Melirik jam yang hampir mendekati ‘dentang Cinderella’.

Namun tiba-tiba adrenalin terpacu. Masih ada waktu, yuk coba lah menulis 1000 kata dalam waktu kurang dari satu jam. Bisakah?

Ya, kalau artikel ini sampai tayang dan Sohib Parents bisa membacanya, artinya aku berhasil menaklukkan tantangan ngeblog SKS (Sistem Kebut Sejam) yang dibuat sendiri, hehe.

Back to alasan kenapa aku lama nggak update blog, keknya apapun alasannya ini hanyalah pembenaran yang kubuat sendiri. Namun beginilah kenyataannya…

1. Kembali Ngantor

Sebenarnya nggak bisa dijadikan alasan. Bagaimanapun aku adalah manusia dewasa yang seharusnya tahu konsekuensi di balik setiap keputusan yang kuambil. Termasuk ketika aku memutuskan untuk kembali kerja kantoran sejak Februari 2023 lalu, harusnya aku tahu bahwa waktu ngeblogku akan lebih terbatas dibanding waktu masih jadi full time blogger.

Sejatinya kerjaanku juga nggak jauh-jauh dari dunia tulis-menulis sih. Bedanya, kalau ngeblog di blog pribadi, ya aku bikin dan posting tulisan untuk blog sendiri. Sementara saat di kantor, aku bikin dan posting tulisan untuk websitenya kantor.

Sejujurnya aku suka pekerjaanku ini karena sesuai dengan passionku. Namun setelah 11 tahun menjadi full time blogger lalu mendadak kerja kantoran from Monday to Saturday, jetlag juga ternyata. Bahkan jetlagnya sampai 8 bulan belum kelar-kelar, wkwk.

2. Manajemen Waktu Amburadul

Selain efek ‘jetlag’, harus kuakui manajemen waktuku makin amburadul sejak kembali ngantor. Kalau dulu aku bisa ngeblog saat anakku lagi sekolah, otomatis sekarang nggak bisa lagi.

Akhirnya aku bercita-cita untuk ngeblog di jam-jam dini hari. Eh ternyata lebih sering nggak bangunnya, daripada bener-bener bisa terjaga. Bukan karena load kerjaanku yang super padat, tapi lebih karena jarak antara kantor dan rumahku yang memang cukup jauh, wkwk.

Jadilah aku lebih sering capek di jalan. Sampai rumah, hawanya udah langsung pengen narik selimut dan meluk guling. Begitu mata terpejam, bangun-bangun udah azan subuh aja, Sohib Parents.

Begitulah, aku masih belum bisa menemukan ritme yang pas untuk bisa enjoy ngeblog seperti sebelum kerja kantoran. Kalau Sohib Parents punya tips yang bisa aku ikuti, mau dong dibagi di kolom komentar.

3. Ngurusin Lebih dari Satu Blog, Effort Berlipat

Tahun lalu aku semangat sekali untuk beternak blog. Ada sekitar 10 blog yang ‘kupelihara’. Cita-citanya dulu sih pengen punya tim penulis sendiri. Namun ternyata secara teknis pengelolaan, aku masih harus banyak belajar.

Ditambah sisi perfeksionis dalam diri, tiap kali nge-hire penulis untuk nerbitin artikel, banyak kali yang menurutku nggak sesuai sama standarku. Padahal tulisanku ya gitu-gitu aja sih… cuma ternyata aku memang typical yang lebih suka ngurusin semua ‘anak-anak blog’ ku sendiri, wkwk.

Akhirnya keteteran lah… apalagi saat mulai ngantor lagi. Boro-boro ngurus 10 blog, ngurus 1 aja keringatku sampai segede jagung. That’s why, aku akhirnya memutuskan untuk melepas separuh dari blog yang kumiliki dan hanya kupertahankan yang benar-benar punya history tersendiri buatku.

4. Menunda Itu Penyakit Menahun

Nah, ini niiih. Keknya nggak dulu, nggak sekarang, menunda selalu jadi penyakit buatku. Begitu deadline makin dekat, baru deh semangat buat eksekusi.

Ya syukur kalau akhirnya bisa kelar sebelum deadline. Kalau akhirnya lebih dari deadline? Rasanya nyesel berkali-kali lipat. Tapi lucunya, diulang lagi aja polanya seperti itu.

Atau seringkali aku sudah punya ide buanyaaaak, udah dicatat, udah dirapikan dalam blog plan. Eh, nggak segera dieksekusi jadi tulisan. Ya sudahlah, pada akhirnya idenya jadi basi, ataupun aku yang jadi lupa ide itu dulunya mau kukembangkan untuk tulisan yang seperti apa. Mengsedih nggak sih?

5. Tulis dan Simpan, Lalu Ambyar

Selain menunda, aku selalu gagal kalau ngeblog pakai sistem “Tulis dan Simpan, Lanjutkan Kapan-kapan.” Yang ada bukannya lanjutkan kapan-kapan, tapi malah ambyar tanpa kelanjutan, wkwk.

Sampai sejauh ini, aku masih nyaman dengan tipe ‘ngeblog sekali duduk.’ Untuk tulisan dengan tema agak berat, atau tulisan-tulisan untuk lomba, biasanya aku akan riset jauh-jauh hari.

Setelah semua data yang kubutuhkan untuk menulis siap, aku akan memulai proses menulis sampai artikel itu tayang, lengkap dengan gambar, infografis ataupun video yang dibutuhkan. Aku paling nggak bisa tuh, nulis dapat beberapa paragraf lalu lanjut kapan hari.

Nah, sebenarnya sudah ada beberapa artikel yang kusiapkan untuk tayang di blog Rumah Kita ini. Namun, semuanya belum selesai ditulis. Maksud hati mau melanjutkan kapan-kapan, akhirnya malah mangkrak dan belum berhasil tayang sampai hari ini.

Begitulah Sohib Parents, lima kondisi yang kualami hingga aku selalu gagal update blog di Rumah Kita. Namun tentu saja aku nggak mau terus stuck pada kondisi ini, aku punya target, setidaknya dalam satu bulan ada 1-4 tulisan baru yang tayang di blog ini.

Apalagi kantorku yang merupakan Yayasan Pendidikan, sangatlah dekat dengan tema blog ini. Sayang kalau apa yang kulihat, kurasakan dan kudapatkan sehari-hari tidak kuabadikan di sini. Terutama kembali mengingat bahwa blog ini kubuat untuk mendokumentasikan perjalanan pengasuhanku, setiap hari sejatinya ada banyak cerita yang bisa kubagikan.

Doakan ya semoga setelah hari ini, aku bisa kembali rajin untuk ngeblog di Rumah Kita. Salam semangat juga untuk Sohib Parents di manapun berada.***

KEB Challenge untuk Hari Blogger Nasional
Marita Ningtyas
Marita Ningtyas A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

No comments for "5 Alasan Tidak Update Blog di Rumah Kita, Adakah yang Kangen?"