Dialog Iman bersama Ifa; Bukan Bunda yang Memintamu Berjilbab, Nak



Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Kak Ifa sudah hampir 8 tahun. Artinya ia harus mulai tahu kewajiban-kewajiban apa yang harus ditunaikan oleh seorang muslimah. Selain sholat, menutup aurat adalah hal yang sedang berusaha kami tanamkan. Sebenarnya sejak baby, Ifa sudah kami biasakan menutup aurat. Karena dia tak suka memakai topi, aku lebih sering memakaikannya kerudung saat pergi ke luar agar kepalanya tak panas. Dan dia nyaman-nyaman saja loh.

Namun semakin besar, dia justru semakin nggak betah berkerudung, alasannya gerah. Tantangan untukku untuk meyakinkannya bahwa di balik rasa gerah yang dirasakannya tersimpan pahala yang luar biasa. Selain harus mampu menjadi role model bagaimana menutup aurat sesuai syariat, aku ingin pula menanamkan bahwasanya kewajiban itu bukan karena perintahku atau perintah ustazahnya.

Malam itu, sebelum tidur, aku mengajak Kak Ifa mencari tahu ayat-ayat yang menjadi dasar tentang kewajiban menutup aurat. 

1. Al Quran Surat An Nuur: 31

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖوَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖوَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ  …
Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka ….” (QS. An-Nuur: 31)
2. Al Quran Surat Al Ahzab: 59



يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)


Harapanku dengan mengajak Kak Ifa mentadabburi kedua ayat di atas, Kak Ifa semakin paham bahwa bukan aku atau ustazahnya yang memintanya menutup aurat.

Aku: "Nah, itu kak, ayat-ayat dari Quran yang berisi kewajiban menutup aurat. Jadi siapa yang nyuruh Kak Ifa berjilbab?"

Ifa: "Allah, Bun."

Aku: "Kalau Allah yang nyuruh, Kak Ifa harus taat nggak?"

Ifa: "Iya. Nanti dosa ya Bun kalau nggak taat."

Aku: "Iya kak. Nanti Allah sedih kalau lihat hambaNya nggak taat. Jadi besok kalau keluar rumah...."

Ifa: "Pakai jilbab."

Aku: "Jangan cuma saat ke sekolah saja ya."

Ifa: "Iya, kalau main juga pakai."

Aku: "Alhamdulillah. Anak salihah Bunda sudah paham."

Tentu saja dialog ini tak akan berhenti sampai di sini. Aku akan terus menanamkannya hingga terpatri di jiwanya. Semoga salihah bunda selalu istiqomah. Aamiin.


Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.








Sumber transkrip ayat:
https://rumaysho.com/18422-faedah-surat-an-nuur-19-perintah-berjilbab-syari.html
Marita Ningtyas
Marita Ningtyas A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

No comments for "Dialog Iman bersama Ifa; Bukan Bunda yang Memintamu Berjilbab, Nak"