Tie Dye dan Seutas Senyum
Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Alhamdulillah akhirnya bisa kembali setor tantangan game level 3. Gagal
sudah niatan untuk bisa setor selama 15 hari berturut-turut, mandheg di hari
keempat, hiks. Qodarullah baik laptop dan hp sedang sama-sama bermasalah, meninggalkan diriku dengan segala kepuyengan.
Selama laptop sedang coba diperbaiki oleh suami, aku terpaksa meminjam laptop
paksu untuk beberapa kepentingan pekerjaan.
Namun yang namanya pinjam tentu saja nggak bisa leluasa kalau pakai
barang sendiri. Apalagi suami juga ada kerjaan yang harus diselesaikan.
Alhamdulillah, meski belum kembali seperti semula, hari ini laptop sendiri
sudah bisa dipakai, yipiie… saatnya setoran kembali.
Masih dalam rangkaian Fun Holiday Project, mbak Ifa berkesempatan untuk
ikut liburan seru bersama IIP Semarang. Acaranya diadakan di Panti Asuhan Gatot
Subroto. Di acara tersebut, anak-anak diajak belajar membuat batik jumputan
alias tie dye bersama mbak Dina Novita. Sambil menunggu batiknya kering,
anak-anak menonton informasi tentang planet dan galaksi Bima Sakti yang
disampaikan oleh mbak Indah Laras. Selanjutnya ditutup dengan bermain rocket
balon bersama mbak Nenny.
Eits, acaranya belum berakhir di situ. Sembari makan siang, ibu-ibunya
saling unjuk kreasi resep andalan keluarga. Keren-keren resepnya. Aku? Cuma
bawa ayam tepung, itu juga mampir beli di warung Padang hihi. Soalnya andalan
makanan di rumah itu ayam goreng, apalagi kalau aku lagi malas masak. Ifa tiap
ditanyain mau makan apa, pasti jawabannya “ayam goreng”. Lagipula panitia acara
nggak perlu ikut unjuk kreasi resep, hehe ngeles.
Qodarullah waktu acara berlangsung, dari pagi Semarang sudah diguyur
hujan. Tahu sendiri kan kalau hujan pasti rasa malas keluar rumah pun
berkembang biak dengan subur. Namun ternyata mbak Ifa tetap antusias untuk
hadir ke acara. Lengkap memakai mantel, kami berkendara menerobos hujan. Mbak
Ifa malah menikmati hujan dengan ceria, sementara dik Affan meringkuk di dalam
gendongan, tertidur lelap.
Aku sendiri nggak pernah
melarang Ifa main hujan, dengan syarat hujannya harus deras. Setelah selesai
hujan-hujanan juga harus mandi. Kadang malah tetangga yang heboh menyuruh Ifa
masuk, “nanti sakit lo mbak.” Aku cuma senyum sambil menimpali, “insya Allah
nggak ya nok, masa rejeki Allah bikin sakit.” Nah, mumpung lagi hujan-hujanan
sepanjang jalan, aku mencoba membuka dialog iman dengan mbak Ifa. “Hujan itu
yang nurunin siapa kak? “ Ifa pun dengan lantang menjawab, “Allah dong bun.”
Aku susul dengan pertanyaan, “hujan bikin sakit nggak sih kak?” Ifa kembali
menjawab, “Nggak, kan rejeki dari Allah. Kalau sakit berarti aku kurang maem,
bukan karena hujannya.”
“Masya Allah anak bunda… pinter… kalau gitu udah mengucapkan doa saat
turun hujan belum?” Ifa menimpali, “eh iya belum, gimana bun.. aku lupa..
Allohumma….” Lalu aku membersamainya membaca doa, “allohumma shoyyiban nafian.”
Alhamdulillah, dimudahkan Allah untuk menanamkan bahwasanya hujan itu rejeki
dan rahmat, bukan sebuah hambatan dan keadaan yang patut dirutuki.
Sedangkan lewat acara liburan seru, mbak Ifa belajar keberanian,
kesabaran, ketelatenan dan menghargai proses. Perempuan kecil ini sifatnya hampir
80 persen mirip kaya bundanya, terkadang suka nggak sabaran, pengen cepat
kelar. Bedanya aku suka tantangan dan bakal menyelesaikan tantangan itu sampai
akhir. Kalau Ifa, begitu moodnya rusak, sudah deh bisa hancur minang semuanya.
Alhamdulillah hari itu mood Ifa lagi bagus, lagipula usianya juga sudah
semakin bertambah, insya Allah mulai bisa mengelola emosi. Ifa dengan telaten
mengikuti petunjuk yang diberikan oleh mbak Dina, meski belum mau dilepas
sendiri, bundanya harus menemani di belakangnya. Dia paling senang saat
mewarnai kain yang sudah dikareti. Aku biarkan mbak Ifa memilih warna yang dia
mau, aku cuma ngarahin bagian mana saja yang bisa diberi warna. Alhamdulillah,
mbak Ifa jadi salah satu peserta yang paling cepat menyelesaikan tantangan.
Setelah itu dia excited menjemur kainnya dan nggak sabar menunggu
kainnya kering. Tapi berhubung cuaca habis hujan, panasnya pun nggak seberapa. Sampai
waktunya pulang pun, kainnya belum kering.
Alhamdulillah seusai membuat batik jumputan, mbak Ifa sudah on fire dan
mulai bisa bermain bersama teman-teman baru jadi nggak nemplok sama bundanya.
Bunda bisa fokus menemani Affan yang eksplorasi ke sana ke mari. Saat acara
rocket balon pun, mbak Ifa berani antri minta ditiupkan balon menggunakan pompa. Lalu dibantu mbak Esti praktek rocket
balonnya. Wah, seru.
Liburan Seru-nya IIP memang jempolan…jadi nggak sabar seseruan lagi di eventnya
IIP besok Minggu. Semoga mbak Ifa juga have fun saat acara tersebut ya. Aamiin.
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
#tantangan_hari_kelima
#game_level_3
#kelasbunsayIIP3
#kita_bisa
#melejitkankecerdasan
#kita_bisa
#melejitkankecerdasan
#bundasayang
#familyproject
No comments for "Tie Dye dan Seutas Senyum"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar, tapi mohon tidak menyisipkan link hidup.
Salam Peradaban,
Bunda Marita